Selasa, 27 November 2018

Mengapa judul postingan sebelumnya sudah "Final" tapi masih ada lanjutannya? Sebab cerita perjuanganku mendapatkan beasiswa Turki memang telah selesai. Di postingan ini aku akan membahas tahap-tahap setelah mendapatkan LoA dari YTB. Di e-mail tersebut memang tidak dicantumkan di universitas mana aku akan kuliah, sebab pengumumannya akan bertahap. Kira-kira sekitar 2-7 hari setelah LoA diterima (normalnya seperti itu). Benar saja, 2 hari kemudian aku kembali mendapatkan e-mail yang menyatakan bahwa aku diterima di Gazi University di Ankara dengan program studi Jurnalistik. Pilihan pertama? Tidak, ini pilihan ketigaku. Meskipun begitu aku tetap bersyukur mungkin Ankara memang yang terbaik untukku. Dalam LoA juga dijelaskan tahap-tahap yang harus aku lakukan selanjutnya termasuk pembuatan Visa dan penandatangan LoA di Kedutaan Besar Turki di Jakarta. Tapi sayangnya mau tidak mau aku harus menunggu hingga perkemahan selesai.

Jumat siang, aku sudah tiba di kostanku untuk bersiap-siap sebab keluargaku akan menjemputku untuk pulang. Ya, sejak hari itu aku melepaskan almamaterku sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya. Terimakasih untuk satu minggunya yang cukup berkesan.



Sebelum check-in di Bandara Soetta
Sejak aku tiba di rumah hari-hariku menjadi padat. Karena aku harus mengurus berbagai administrasi. Mengambil ijazah di SMA, menerjemahkannya di penerjemah tersumpah, membuat surat kesehatan berbahasa Inggris di Rumah Sakit Internasional, membuat passport, mencetak foto, membuat appointment visa via online, hingga akhirnya berangkat lagi ke Jakarta untuk pembuatan visa sesuai tanggal appointment. Pembuatan visa ini berlangsung selama 3-4 hari kerja. Oh ya, ketika 2017 biaya pembuatan visa masih 60$ ditambah biaya legalisir dokumen 5$ setiap lembarnya. Tapi aku dengar kabar tahun 2018 alur pembuatan visa sudah berbeda. Coba kalian tanyakan saja pada awardee 2018. Alhamdulillah selama proses pengurusan dokumen tak ada kendala berarti bagiku.
Visa sudah di tangan, tinggal menunggu informasi asrama dan tiket keberangkatan.

Hari keberangkatan itu semakin dekat, dan disini ada kesedihan yang kian hari makin mencekat. Aku
tak sabar ingin berangkat tapi aku juga tak ingin berpisah dengan cepat. Akhirnya aku mendapatkan tiket 2 hari sebelum keberangkatan tanggal 28 September 2017. Cukup mengejutkan tapi untungnya koper-koperku sudah siap. Papa hanya mengantarku sampai bandara Juanda, sedangkan mama mengantarku sampai Jakarta. Raut wajah sedih dan haru terpancar dari mereka. Ini kali pertamaku pergi ke luar negeri, aku tahu pasti mama dan papa merasa berat untuk merelakan kepergianku.

Pukul 20.55 pesawat Turkish Airlines dengan tujuan Istanbul pun lepas landas. Ma, pa, doain Alin terus ya, semoga Alin bisa membuat mama dan papa bangga. Sehat-sehat di Indonesia ya. Sampai jumpa Ma, Pa! Sampai jumpa Indonesia!

2 Komentar

Terima Kasih atas pengalamannya.

REPLY

Sama-sama, semoga memotivasi dan menginspirasi

REPLY

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates